Minggu, 25 Desember 2011

50 Taman Nasional di Indonesia

Ujung Kulon Adventure in West Java, Indonesia

Taman Nasional Ujung Kulon


Sumber :

Taman Nasional Ujung Kulon


Taman Nasional Ujung Kulon merupakan perwakilan ekosistem hutan hujan tropis dataran rendah yang tersisa dan terluas di Jawa Barat, serta merupakan habitat yang ideal bagi kelangsungan hidup satwa langka badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) dan satwa langka lainnya. Terdapat tiga tipe ekosistem di taman nasional ini yaitu ekosistem perairan laut, ekosistem rawa, dan ekosistem daratan.

Keanekaragaman tumbuhan dan satwa di Taman Nasional Ujung Kulon mulai dikenal oleh para peneliti, pakar botani Belanda dan Inggris sejak tahun 1820.

Tips Berkunjung ke Ujung Kulon

ADA beberapa kewajiban dan larangan bagi wisatawan yang hendak berkunjung ke Taman Nasional Ujung Kulon. Sebelum berkunjung ke taman nasional ini, konfirmasikan dulu rencana kedatangan Anda ke Pusat Kunjungan Balai Taman Nasional Ujung Kulon di Jalan Perintis Kemerdekaan Nomor 51 Labuan dengan nomor telepon (0253) 804681 atau 801731.

Selain sebagai laporan, langkah ini penting untuk memastikan masih adanya kamar di penginapan kawasan taman nasional agar pengunjung tidak kerepotan mencari tempat bermalam.

Peta Taman Nasional Ujung Kulon


Lihat Peta Lebih Besar

Taman Nasional Ujung Kulon

Taman Nasional Ujung Kulon terletak di bagian paling barat Pulau Jawa, Indonesia. Kawasan Taman nasional ini juga memasukan wilayah Krakatau dan beberapa pulau kecil disekitarnya seperti Pulau Handeuleum dan Pulau Peucang. Taman ini mempunyai luas sekitar 1,206 km² (443 km² diantaranya adalah laut), yang dimulai dari tanjung Ujung Kulon sampai dengan Samudera Hindia.

Taman Nasional ini menjadi Taman Nasional pertama yang diresmikan di Indonesia, dan juga sudah diresmikan sebagai salah satu Warisan Dunia yang dilindungi oleh UNESCO pada tahun 1992, karena wilayahnya mencakupi hutan lindung yang sangat luas. Sampai saat ini kurang lebih 50 sampai dengan 60 badak hidup di habitat ini.

Pada awalnya Ujung Kulon adalah daerah pertanian pada beberapa masa sampai akhirnya hancur lebur dan habis seluruh penduduknya ketika Gunung Krakatau meletus pada tanggal 27 Agustus 1883 yang akhirnya mengubahnya kawasan ini kembali menjadi hutan.

Izin untuk masuk ke Taman Nasional ini dapat diperoleh di Kantor Pusat Taman Nasional di Kota Labuan atau Tamanjaya. Penginapan dapat diperoleh di Pulau Handeuleum dan Peucang.

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Nasional_Ujung_Kulon

Wisata Alam Pulau Handeuleum Ujung Kulon

Taman Nasional Ujung Kulon

A. Selayang Pandang

Taman nasional yang berada di Provinsi Banten [dulu termasuk Provinsi Jawa Barat] ini dinamai Ujung Kulon lantaran letaknya di ujung Pulau Jawa bagian barat. Taman nasional ini mulai dikembangkan sebagai kawasan cagar alam sejak tahun 1820-an, atau setelah munculnya gagasan dari para sarjana kolonial Hindia-Belanda yang datang ke Pulau Jawa untuk menciptakan kawasan konservasi alam di Ujung Kulon. Sarjana-sarjana kolonial yang sebagian besar merupakan anggota Organization for Scientific Research in Netherlands Indies ini di antaranya merupakan ahli botani, satwa, geografi, oceanografi, dan geologi. Oleh karenanya, penemuan kawasan ini merupakan lahan emas bagi pengembangan sains mereka.

Selengkapnya :
http://www.wisatamelayu.com/id/object.php?a=QmtOL1J3WC9P=&nav=geo

Ujung Kulon di Ujung Tanduk

Artikel di halaman pertama Kompas edisi Senin, 18 Juli 2011, soal Taman Nasional Ujung Kulon teramat menarik. Diwartakan, Kementerian Kehutanan memberikan izin kepada Yayasan Badak Indonesia untuk mengadakan program Javanese Rhino Sanctuary. Bentuk program adalah dengan membelah taman nasional itu dan memagarinya dengan pagar berlistrik. Di arah timur dibangun pagar sepanjang 20 kilometer, dan di sisi barat sepanjang 2 kilometer.

Proyek itu tepatnya terletak di Desa Ujung Jaya. Lahan hutan dibuka seluas 30 meter sepanjang 5 kilometer dari Cilintang sampai Aermokla.